Alfa helix, beta sheet, loop region and random coil
Rabu, 12 Oktober 2011
Struktur SMILES
Struktur SMILES (Simplified molecular input line entry specification) merupakan cara menuliskan struktur kimia dalam format linear. Format INChi adalah nama lain dari format SMILES
SMILES digunakan secara luas untuk tatanama kimia yang serbaguna serta untuk pertukaran data. Untaian karakter dalam bentuk ASCII menunjukkan model struktur dari molekul. Format SMILES ini dapat dibaca baik oleh manusia ataupun komputer, akan tetapi komputer tidak dapat membaca struktur dua atau tiga dimensi yang dibuat oleh manusia.
Unsur-unsur yang mengikuti "subset organik" umumnya memiliki valensi yan jelas dan dapat dituliskan tanpa kurung jika jumlah hidrogen-hidrogen yang terikat sesuai dengan valensi normal terendah yang konsisten dengan ikatan-ikatan eksplisit. Subset ini dengan valensi terendahnya adalah:
B(3), C(4), N(3,5), O(2), P(3,5), S(2,4,6), F(1), Cl(1), Br(1), I(1).
Contoh:
Contoh:
CC(C)C(=O)OC metil isobutirat
CCN(CC)CC trietil amin
C1CCCCC1 sikloheksana
CCC1CCC1 etilsiklobutana
c1ccccc1 benzena
Cl/C=C/Cl trans-1,2-dikloroetena
or
Cl\C=C\Cl
Cl\C=C/Cl cis-1,2-dikloroetena
or
Cl/C=C\Cl
SMILES digunakan secara luas untuk tatanama kimia yang serbaguna serta untuk pertukaran data. Untaian karakter dalam bentuk ASCII menunjukkan model struktur dari molekul. Format SMILES ini dapat dibaca baik oleh manusia ataupun komputer, akan tetapi komputer tidak dapat membaca struktur dua atau tiga dimensi yang dibuat oleh manusia.
Atom
Setiap unsur kimia dinyatakan dengan simbol atom standar. Hal ini diperlukan untuk menampilkan setiap atom kecuali Hidrogen.
Unsur-unsur dan sepsies bermuatan ditulis dalam kurung siku.
Unsur-unsur dan sepsies bermuatan ditulis dalam kurung siku.
Contoh:
[B] unsur Boron
[OH3+] ion Hidronium
[OH3+] ion Hidronium
Unsur-unsur yang mengikuti "subset organik" umumnya memiliki valensi yan jelas dan dapat dituliskan tanpa kurung jika jumlah hidrogen-hidrogen yang terikat sesuai dengan valensi normal terendah yang konsisten dengan ikatan-ikatan eksplisit. Subset ini dengan valensi terendahnya adalah:
Contoh:
C metana
N ammonia
N ammonia
Ikatan
Ikatan tunggal, rangkap, dan rangkap tiga secara berurutan ditunjukkan dengan simbol `-', `=' dan `#'. Alternatifnya, atom-atom terhibridisasi-sp2 ditampilan dengan huruf kecil. Ikatan tunggan dapat diabaikan. Jika atom diberi tanda kurung siku, seluruh Hidrogen eksplisit harus ditampilkan, seperti cotoh akhir pada propana dibawah ini.Contoh:
CCC propana
atau
C-C-C
atau
[CH3]-[CH3]-[CH3]
atau
C-C-C
atau
[CH3]-[CH3]-[CH3]
C=CC=C butadiena
atau
cccc
atau
cccc
CCC#C butuna
Cabang
Percabangan dilakukan dengan memasukkannya dalam tanda kurung dan dapat disarangkan atau ditumpuk. Sambungan terhadap percabangan yang diberi tanda kurung ada di sebelah kiri.CC(C)C(=O)OC metil isobutirat
CCN(CC)CC trietil amin
Cincin
Contoh:C1CCCCC1 sikloheksana
CCC1CCC1 etilsiklobutana
c1ccccc1 benzena
Isomer geometrik
contoh:Cl/C=C/Cl trans-1,2-dikloroetena
or
Cl\C=C\Cl
Cl\C=C/Cl cis-1,2-dikloroetena
or
Cl/C=C\Cl
Ligand Based Drug Design
Perancangan obat jenis ini dikenal juga dengan nama Analogue Based Drug Design yang memiliki ciri:
1. Reseptor tidak diketahui
2. Mekanisme kerja obat telah diketahui atau belum diketahui
3. Ligan dan aktivitas biollogisnya tidak diketahui
Arry
1. Reseptor tidak diketahui
2. Mekanisme kerja obat telah diketahui atau belum diketahui
3. Ligan dan aktivitas biollogisnya tidak diketahui
Arry
Structure based drug design
Atau dikenal juga dengan nama Target Based Drug Design, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Struktur reseptor diketahui
2. Mekanisme diketahui
3. Ligan dan aktivitas biologi telah diketahui atau belum dikatahui
4. Interaksi dan kontribusi dalam ikatan telah dikenal dengan baik.
1. Struktur reseptor diketahui
2. Mekanisme diketahui
3. Ligan dan aktivitas biologi telah diketahui atau belum dikatahui
4. Interaksi dan kontribusi dalam ikatan telah dikenal dengan baik.
Jumat, 07 Oktober 2011
[DD] > Farmakofor
Definisi resmi dari IUPAC, 1998:
"Farmakofor adalah sekumpulan fitur sterik dan elektronik yang penting untuk menjamin interaksi supramolekular yang optimal dengan struktur target biologis yang spesifik dan untuk memicu (atau menghambat respons biologisnya".
Farmakofor sendiri tidak mewakili molekul ataupun gugus fungsi, tetapi lebih pada konsep abstrak pada kapasitas interaksi molekuler
"Farmakofor adalah sekumpulan fitur sterik dan elektronik yang penting untuk menjamin interaksi supramolekular yang optimal dengan struktur target biologis yang spesifik dan untuk memicu (atau menghambat respons biologisnya".
Farmakofor sendiri tidak mewakili molekul ataupun gugus fungsi, tetapi lebih pada konsep abstrak pada kapasitas interaksi molekuler
[DD] > Perancangan Obat Berbantuan Komputer
Ada dua pendekatan utama dalam dalam perancangan obat berbantuan komputer (Computer Aided Drug Design atau CADD) yaitu rancangan obat berbasis struktur (Structure based drug design) dan rancangan obat berbasis ligan (Ligand based drug design).
[MD] > GROMACS
ROMACS (Groningen Machine for
Chemical Simulation) merupakan suatu program simulasi dinamika
molekuler dan penyusutan energi yang dirintis oleh Universitas
Groningen Belanda pada awal 1990an. Pada mulanya GROMACS didesain
untuk molekul biokimia seperti protein dan lemak yang memiliki banyak
interaksi ikatan yang rumit. Tetapi karena kerja GROMACS yang cepat
dalam menghitung interaksi non bonding (yang) umumnya mendominasi
simulasi), maka GROMACS juga digunakan untuk meneliti sistem
non-biologis, seperti polimer. GROMACS tidak mempunyai force field
sendiri, tetapi GROMACS dapat menggunakan force field Gromos, OPLS,
Amber, dan ENCAD. Tujuan dari program GROMACS adalah menyediakan
program dinamika molekuler yang efisien dan canggih serta dapat
berjalan pada satu prosesor maupun sistem paralel. GROMACS tidak
hanya menyediakan mekanika mikrokanomikal Hamiltonian, tetapi juga
stochastic dynamics (SD) termasuk dinamika Langevin dan
Brownian, serta penyusutan energi (energy minimisation, EM).
GROMACS merupakan program dinamika molekuler yang tercepat saat ini.
Selain itu, dukungan dari force field yang berbeda membuat
GROMACS lebih fleksibel.
[MD] > Dinamika Molekul
Dinamika molekuler adalah bentuk
simulasi komputer dimana atom dan molekul berinteraksi selama periode
waktu tertentu berdasarkan hukum fisika (1). Simulasi dinamika
molekuler mensimulasikan suatu persamaan pergerakan Newton [ F = m.a
], dimana gaya (F) ditentukan oleh massa (m) dan percepatan (a).
Energi yang ada didistrubusikan antara energi potensial dan kinetik.
Dengan demikian molekul dapat mengatasi barier pemisah minima jika
puncak barier kurang dari energi total minus energi potensial.
Persamaan Newton memerlukan tahap waktu yang singkat (level
femtosecond) untuk
dapat diintegrasikan sehingga membuat simulasi berlangsung singkat,
umumnya saat ini menggunakan satuan nanoseconds (2)
Dalam simulasi dinamika molekuler ini,
kita dapat mempelajari struktur, dinamika, dan termodinamika molekul
biologis dan kompleksnya. Aktivitas biologis yang dapat diteliti
menggunakan simulasi molekular dinamik antara lain pelipatan protein,
katalisis enzim, stabilitas protein, dan perubahan konformasi yang
barkaitan dengan fungsi biomolekuler (3) Dinamika molekuler
memberikan pengetahuan tentang dinamika makromolekul besar, termasuk
sistem biologi seperti protein, asam nukleat (DNA dan RNA), serta
membran. Metode ini telah digunakan secara luas untuk mengevaluasi
sifat molekul secara komputasional tanpa melalui tahap sintesis yang
sifatnya lebih mahal.
Peristiwa dinamik memegang peranan
dalam mengontrol proses yang berkaitan dengan sifat fungsional
biomolekul. Teknik dinamika molekuler merupakan alat penting untuk
menyelidiki struktur, pelipatan, dinamika dan fungsi biomolekul.
Simulasi komputasi membuktikan dan mengindikasikan bahwa ada
keterkaitan antara struktur biomolekul, dinamika internal dan fungsi.
Dinamika dan fungsi kompleks biomolekul memiliki rentang skala waktu. Pergerakan internal protein terjadi dari 10-15 sampai 10-3
detik, yang berkaitan dengan berbagai fungsi protein (seperti
katalisis enzim). Pergerakan dinamika juga memiliki rentang dari
beberapa sampai puluhan angstrom (10-10 sampai 10-8 m). Simulasi
komputasi menggunakan teknik dinamika molekuler akan menyediakan
informasi penting dan pemahaman biomolekul yang lebih baik (3)
Saat ini telah tersedia beberapa
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk simulasi dinamika
molekuler. Contoh perangkat lunak untuk simulasi ini adalah Amber,
CHARMM, LAMPPS, NAMD, dan GROMACS.
Ref:
Ref:
- Berendsen HJC, David VDS & Rudi VD. GROMACS: A Message-Passing Parallel Molecular Dynamics Implementation. ComputPhys Comm., 1995. 95: 43-56
- Nordling E. Biocomputational Studies on Protein Structures. 61 hlm.http://diss.kib.ki.se/2002/91-7349-295-7/thesis.pdf. 2002. 26Januari 2008, pk 17.00.
- Alam SR, Jeffrey SV, Pratul KA & Al Geist. Performance Characterization of Molecular Dynamics Techniques for Biomolecular Simulations. 10 hlm. http://portal.acm.org/citation.
[DC] Program komputer untuk Docking
Berbagai perangkat lunak komputer untuk proses docking yang ada saat ini antara lain:
- Autodock (http://autodock.scripps.edu/)
- Vina (http://vina.scripps.edu/)
- GOLD (http://www.ccdc.cam.ac.uk/products/life_sciences/gold/)
- GLIDE (http://www.schrodinger.com/products/14/5/)
- Flexx (http://www.biosolveit.de/FlexX/)
- PLANTS (http://www.tcd.uni-konstanz.de/research/plants.php)
- MOE (http://www.chemcomp.com/software.htm)
- ArgusLab (http://www.arguslab.com/)
- DOCK (http://dock.compbio.ucsf.edu/)
[DC] > Docking Algorithm
TODO TODO TODO
Monte Carlo
Genetic Algorithm
Aimulated Annealing
Monte Carlo
Genetic Algorithm
Aimulated Annealing
[DC] > Molecular Docking
Molecular docking merupakan suatu
metode komputasi yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antara
suatu molekul sebagai ligan dengan suatu reseptor atau protein. Reseptor atau target pada proses docking dapat diperoleh dari hasil
eksperimen seperti NMR dan Kristalografi Sinar X ataupun hasil homologi modeling. Molecular docking
sebagai salah satu metodologi dalam structure-based virtual
screening, dimulai pada awal tahun 1980-an. Secara umum, tujuan dari
studi docking adalah membuat pemodelan struktur yang akurat dan prediksi
aktivitas yang tepat.
Pada proses docking, molekul-molekul
yang terlibat dapat dianggap sebagai atom-atom, permukaan, atau grid
yang mewakili molekul tersebut. Proses docking terdiri atas beberapa
tahap yang kompleks. Proses ini diawali dengan penerapan docking
algorithm yang memposisikan ligan pada sisi aktif dengan konformasi
tertentu dan urutan pencarian konformasi tertentu, kemudian scoring
function yang melengkapi docking algorithm akan mengevaluasi
konformasi dengan melakukan perhitungan berdasarkan sifat fisikokima
untuk memperoleh struktur molekul yang optimal. Berdasarkan
proses tersebut, suatu program molecular docking merupakan kombinasi
dari scoring function dan docking algorithm.
[MM] > Force Field
Dalam konteks mekanika molekuler, medan
gaya (force field) merujuk pada bentuk fungsional dan himpunan
parameter yang digunakan untuk menjelaskan energi potensial dari
sistem partikel-partikel. Fungsi-fungsi medan gaya dan
himpunan–himpunan parameter diturunkan baik dari hasil ekserimen
maupun perhitungan-perhitungan mekanika kuantum tingkat tinggi.
Medan gaya “All-atom” memberikan
parameter untuk setiap atom dalam sistem termasuk hidrogen, sedangkan
medan gaya “united-atom” memperlakukan hidrogen dan karbon dalam
gugus metil dan metilen sebagai satu pusat interaksi. Medan gaya
“coarse-grained” sering digunakan untuk simulasi protein dengan
rentang waktu panjang, memberikan representasi yang lebih
terabstraksi untuk meningkatkan efisiensi komputasi.
Penggunaan istilah medan gaya dalam
komputasi kimia dan biologi berbeda dengan penggunaan standar dalam
fisika. Istilah medan gaya dalam kimia didefinisikan sebagai fungsi
potensial, sedangkan dalam fisika istilah ini menunjukan gradien
negatif dari potensial skalar.
Medan gaya digunakan untuk meminimalkan
energi tarik ikatan dari molekul etana TODO TODO TODO TODO
[MM] > Mekanika Molekuler
Mekanika molekuler memperlakukan
molekul sebagai koleksi dari atom-atom yang interaksinya dapat
dijelaskan secara mekanika Newton. Karena masa inti jauh lebih besar
dari masa elektron, persamaan Schrodinger dapat dipisahkan mejadi
produk dua fungsi untuk elektron dan inti melalui pendekatan
Born-Oppenheimer. Untuk kepentingan mekanika molekuler, fungsi
elektronik yang awalnya dikembangkan untuk interpretasi data
spektroskopi diabaikan; sehingga distribusi muatan diasumsikan
konstan selama perubahan posisi dari inti. Karena mekanika molekuler
berbasiskan fisika klasik, itu tidak dapat memberikaan informasi
tentang sifat-sifat elektron dari molekul yang dipelajari karena
secara umum diasumsikan tetap selama parameterisasi dari medan gaya
dengan data eksperimen. (Ref: Burger, Med Chem)
[HM] > Plot Ramachandran
Plot Ramachandran (juga dikenal sebagai
peta Ramachandran atau diagram Ramachandran) dikembangkan oleh
Gopalasamudram Narayana Ramachandran. Program yang dapat menghasilkan
plot Ramachandran antara lain PROCHECK, STING, PyMOL (ekstensi
DynoPlot), VMD, Sirius, dan Swiss PDB Viewer.
Plot Ramachandran
digunakan untuk memvisualisasikan koordinat tiga dimensi protein yang
telah ditentukan melalui eksperimen ke dalam koordinat internal.
Koordinat internal terdiri dari sudut dihedral Φ (phi) sebagai sumbu
x dan sudut ψ (psi) sebagai sumbu y residu asam amino dari struktur
protein. Plot ini memperlihatkan konformasi yang mungkin dari
sudut Φ dan ψ untuk polipeptida. Secara matematis, plot
Ramachandran adalah visualisasi dari sebuah fungsi. Daerah dari
fungsi ini adalah torus. Sudut Φ merupakan sudut dihedral sepanjang
ikatan N-Cα, sedangkan sudut ψ merupakan sudut dihedral sepanjang
ikatan Cα-C. Setiap residu asam amino mempunyai satu sudut Φ dan
sudut ψ. Oleh karena itu setiap residu dapat digambarkan
sebagai satu plot. Plot-plot yang menggambarkan residu asam amino
pada struktur protein disebut plot Ramachandran.Plot
Ramachandran terdiri dari empat kuadran dan empat daerah. Keempat
daerah itu antara lain most favoured regions, additional
allowed regions, generously allowed regions, dan
disallowed regions. Pada plot Ramachandran, klaster yang
terbentuk dari beberapa residu menunjukkan struktur sekunder yang
terbentuk.
Melalui plot Ramachandran dapat
diketahui suatu struktur protein mempunyai kualitas yang baik atau
tidak. Caranya dengan melihat plot residu non glisin yang terletak
pada wilayah sudut dihedral yang dilarang (disallowed regions).
Glisin tidak mempunyai rantai samping sehingga sudut Φ dan ψ nya
dapat berada pada empat kuadran dari plot Ramachandran. Suatu
struktur protein dinyatakan baik jika jumlah plot residu yang
terdapat pada most favoured regions
lebih dari 90% dan R-factor
tidak lebih dari 20%.
[HM] > Evaluasi Model
Model yang telah terbentuk harus
dievaluasi. Evaluasi perlu dilakukan untuk menganalisis kesalahan
dalam struktur model. Kesalahan ini mungkin disebabkan kualitas
kecocokan target dengan cetakan yang rendah ataupun eror pada
penyejajaran. Evaluasi struktur yang dilakukan meliputi
konformasi rantai utama pada daerah yang diperbolehkan pada plot
Ramachandran, ikatan planar peptida, konformasi rantai samping,
ikatan hidrogen dari atom polar, kontak atom yang buruk, dan celah
pada struktur. Persyaratan dasar untuk sebuah model adalah
memiliki stereokimia yang baik. Beberapa program yang digunakan untuk
mengevaluasi stereokimia antara lain PROCHECK, PROCHECK-NMR, AQUA,
SQUID, dan WHATCHECK. Evaluasi stereokimia meliputi panjang ikatan,
sudut ikatan, planaritas ikatan peptida dan cincin rantai samping,
kiralitas, sudut putaran rantai utama dan rantai samping, serta
ketidakcocokan antara pasangan atom nonbonding. Kesalahan yang
terdeteksi dapat diminimalkan menggunakan program optimisasi
berdasarkan mekanika molekuler seperti GROMOS
[HM] > Program komputer
Struktur target dibuat berdasarkan
perhitungan jarak geometri dan batasan stereokima. Terdapat beberapa
program komputer dan layanan web untuk proses homology modeling
secara otomatis. Layanan web pertama untuk homology modeling
adalah Swiss-Model (http://www.expasy.ch/swissmod/), diikuti dengan
CPHModels (http://www.cbs.dtu.dk/services/CPHmodels/), SDSC1
(http://cl.sdsc.edu/hm), FAMS
(http://physchem.pharm.kitasato-u.ac.jp/FAMS/fams.html), dan ModWeb
(http://guitar.rockefeller.edu/modweb).
Selain program-program di atas, ada
juga program homology modeling non otomatis, seperti MODELLER. Jika
pada program otomatis pembuatan model menggunakan cetakan terbaik
yang dipilih oleh server, maka dengan program non otomatis pembuatan
model disesuaikan dengan keinginan pengguna. Cetakannya pun dapat
dipilih sendiri. Selain itu, cetakan yang digunakan dapat lebih dari
satu (multiple templates). Program ini menyediakan model
struktur yang bervariasi. Dengan MODELLER, pengguna dapat membuat
struktur secara keseluruhan atau struktur pada daerah tertentu,
seperti loop. Keuntungan dari program ini, pengguna dapat memilih
bentuk dan jumlah struktur yang akan dibuat. Dengan demikian, untuk
akurasi model, program non otomatis lebih unggul daripada program
otomatis.
[HM] > Pencarian Protein Homolog
Ada tiga metode dalam pencarian protein
homolog. Metode pertama adalah membandingkan sekuen target
dengan setiap sekuen database menggunakan perbandingan pasangan
sekuen-sekuen. Program yang dapat digunakan adalah FASTA dan BLAST.
Metode pencarian kedua berdasarkan pada perbandingan sekuen berganda
untuk meningkatkan sensitivitas pencarian. Program yang berdasarkan
metode ini adalah PSI-BLAST. Metode yang terakhr adalah threading,
dimana pencarian cetakan dilakukan berdasarkan perbandingan sekuen
protein dengan protein yang telah diketahui strukturnya. Kecocokan
cetakan dapat diketahui berdasarkan skor dan E-value
[HM] > Tahapan pembuatan model
Tahapan untuk membuat model protein
antara lain:
- mengidentifikasi protein homolog dan menentukan persamaan sekuen antara satu dengan yang lain (pemilihan cetakan),
- menyejajarkan sekuen,
- membuat struktur tiga dimensi, dan
- mengevaluasi model
Tahapan tersebut dilakukan berulang kali hingga diperoleh model dengan kualitas baik. Tahap awal
dari homology modeling adalah mengidentifikasi semua struktur
protein yang berkaitan dengan sekuen target (protein homolog) dan
memilih struktur yang akan dijadikan cetakan. Protein homolog adalah
protein yang memiliki kesamaan sekuen yang tinggi terhadap sekuen
target sehingga keduanya memiliki struktur pelipatan yang mirip.
Cetakan yang digunakan telah diketahui struktur tiga dimensinya
berdasarkan percobaan eksperimental. Tahap ini difasilitasi oleh
berbagai database sekuen dan database struktur, serta perangkat lunak
pencari database yang tersedia pada internet. Cetakan dapat ditemukan
dengan menggunakan sekuen target sebagai petunjuk pada database
pencarian struktur seperti Protein Data Bank, SCOP, DALI, dan CATH.
Pemodelan Homologi
Prediksi struktur protein dapat
dilakukan dengan tiga metode, yaitu prediksi ab-initio,
pengenalan lipatan (fold recognition), dan homology modeling. Perbedaan ketiga metode ini terletak pada tingkat
penggunaan informasi database sekuen dan struktur untuk pembuatan
model. Prediksi ab initio tidak menggunakan informasi
database. Metode ini memprediksi struktur protein hanya berdasarkan
pada hukum fisika dan kimia. Prediksi ab initio atau de
novo dilakukan untuk memprediksi struktur protein yang tidak
memiliki persamaan struktur dengan Protein Data Bank (PDB).
Pengenalan lipatan, sering kali mengacu pada ”threading”,
berkaitan dengan kasus dimana terdapat satu atau lebih struktur
protein yang mirip dengan sekuen target tetapi tidak mudah
diidentifikasi. Tantangan utamanya adalah bagaimana manemukan cetakan
terbaik. Tetapi secara umum sulit untuk membuat model yang akurat.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, model yang paling akurat
dapat diperoleh dengan cetakan tunggal yang memiliki tingkat kesamaan
sekuen yang tinggi terhadap protein target. Proses pembuatan model
dari cetakan mengacu kepada homology atau comparative
modeling.
Homology modeling adalah pembuatan model struktur berdasarkan perbandingan sekuen homolog antara protein target dengan protein lain yang sudah diketahui struktur tiga dimensinya (sebagai induk atau cetakan). Dasar dari metode ini adalah kesamaan pelipatan antara dua protein yang berkembang dari protein yang mempunyai keturunan yang sama. Pelipatan lebih kekal selama melewati proses evolusi dibandingkan sekuen. Kualitas model yang dihasilkan bergantung pada persamaan residu antar dua protein.
Untuk menghasilkan model yang baik,
maka persamaan sekuen target cetakan harus lebih besar dari 30%.
Protein dengan persamaan residu yang relatif besar dapat menghasilkan
model dengan RMSD < 1 Å
Banyak program yang dapat digunakan untuk membuat pemodelan homologdiantaranya adalah Modeller dan Swiss-model. Modeller merupakan program pemodelan homolog yang tangguh dapat dioperasikan pada komputer berbasis Linux ataupun Windows dengan menggunakan modus teks atau baris-baris perintah.. Sedangkan Swiss-Model memberikan kemudahan dengan aksesibilitas penuh pada server pemodelan melalui internet dengan antarmuka grafis yang mudah seperti pada gambar di bawah.
Banyak program yang dapat digunakan untuk membuat pemodelan homologdiantaranya adalah Modeller dan Swiss-model. Modeller merupakan program pemodelan homolog yang tangguh dapat dioperasikan pada komputer berbasis Linux ataupun Windows dengan menggunakan modus teks atau baris-baris perintah.. Sedangkan Swiss-Model memberikan kemudahan dengan aksesibilitas penuh pada server pemodelan melalui internet dengan antarmuka grafis yang mudah seperti pada gambar di bawah.
[DB] > Basis Data Protein
Protein Data Bank (PDB;
http://www.rscb.org/pdb/) merupakan kumpulan arsip tunggal mengenai
data struktural makromolekul biologi dari seluruh dunia. PDB
didirikan oleh Brookhaven International Laboratories (BIL) pada tahun
1971. Penentuan struktur molekul protein yang terdapat pada berkas
PDB diperoleh dengan menggunakan data eksperimen. Data eksperimen ini
berasal dari kristalografi sinar-x atau spektroskopi Nuclear Magnetic
Resonance (NMR). Kemudian dilakukan proses dengan program komputer
untuk membuat model molekul yang paling sesuai dengan data eksperimen.
Protein Data Bank (PDB) merupakan
tempat penampungan data struktur 3D dari protein dan asam nukleat.
Data ini diperoleh dari kristalografi sinar-X atau spektroskopi NMR
yang dikerjakan oleh ilmuwan biologi dan biokimia dari seluruh dunia.
Situs PDB dapat diakses pada alamat http://www.pdb.org/. Situs ini
dapat diakses oleh seluruh pengguna internet di seluruh dunia secara
gratis. Data-data yang terdapat dalam situs ini dikelola oleh sebuah
organisasi yaitu wwPDB (Worldwide Protein Data Bank ). wwPDB terdiri
atas organisassi-organisasi yang bekerja sebagai pusat pengumpulan,
pemrosesan data, dan distribusi data di PDB.
Salah satu anggota wwPDB adalah
Research Collaboratory for Structural Biology Protein Data Bank (RSCB
PDB), merupakan sebuah portal informasi yang menyediakan berbagai
macam aplikasi dan sumber untuk mempelajari struktur molekuler
biologi serta hubungan dengan sekuen, fungsi dan penyakit. wwPDB
bekerja dengan memelihara dan menjamin arsip tunggal Protein Data
Bank yang berupa data struktur makromolekuler yang ada di
sumber-sumber internasional, serta menyediakan secara terbuka dan
dapat bebas diakses oleh masyarakat dunia.
[DB] > Pengenalan Basis Data
Keberadaan database adalah syarat utama
dalam analisis bioinformatika. Database merupakan kumpulan data yang
diatur sedemikian rupa untuk memudahkan penggunanya. Database dalam
bioinformatika meliputi data sekuen DNA atau protein yang diperoleh
melalui percobaan laboratorium yang kemudian disimpan dalam berkas
komputer. Setiap berkas sekuen berisi informasi mengenai asal
organisme, sekuen, dan nomor akses yang digunakan untuk
mengidentifikasi sekuen tersebut.
Basis Data Obat dan Molekul Kecil
Zinc Is Not Commercial (ZINC)
ZINC
adalah database gratis yang berisi senyawa-senyawa komersial yang tersedia di
pasaran yang ditujukan untuk keperluan virtual
screening. Database senyawa dalam format
3D yang tersedia siap digunakan untuk percobaan docking. Database Zinc ini disediakan oleh Laboratorium Shoichet di
Departemen Kimia Farmasi, Universitas California San Fransisco. Akses ke
website ZINC dapat melalui http://zinc.docking.org.
Fomat
3D yang tersedia di Database ZINC adalah format .mol2 dan .sdf
PubChem
Database
PubChem ini dikelola oleh National Institute of Health (NIH) Amerika Serikat
dibawah National Library of Medicine. Berbagai senyawa organik yang ada dengan sifat-sifat kimia serta struktur 3D
dapat diakses secara bebas melalui website resminya yaitu http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov.
Camdridge Structural Database (CSD)
Camdridge
Structural Database menyediakan informasi kimia dan kristalografi dari molekul
organic dan senyawa-senyawa organometalik. Data struktur 3D detentukan
menggunakan difraksi sinar-X ataupun netron. Catatan pada CSD merupakan hasil
dari studi kristal tunggal ataupun difraksi serbuk. CSD merupakan database berlangganan dan
halaman utamanya dapat diakses di http://www.ccdc.cam.ac.uk/products/csd/
Drug Bank
DrugBank
merupakan basisdata yang yang menggabungkan secara detil data informasi
tentang obat baik dari sisi kimia,
farmakologi ataupun farmasetika dengan target obat yang meliputi sekuens,
stuktur ataupun jalur biokimia. Basisdata DrugBank ini di kelola oleh
Department of Computing Science and Biological Science, Universitas Alberta.
Kanada.
Basis Data Protein
Protein Data Bank (PDB;
http://www.rscb.org/pdb/)
Basis Data Genom
GeneBank
[PF] > LogP
Log P adalah index lipofislisitas/hidrofobisitas, dan dinayatakan sebagai log([kelarutan dalam oktanol]/[kelarutan dalam air murni]). Sehingga semakin tinggi nilai logP, lipofilisitas semakin tinggi. Sebagai contoh, glukosa yang bersifat hidrofilik memiliki nilai logP = -2,3, sedangkan senyawa yang bersifat hidrofobik yang larut dalam oktanol memiliki nilai positif (contoh, kolesterol memiliki nilai log P 8,2)
[PF] > pKa
pKa adalah parameter fisikokimia yang terkait pada Konstanta Disosiasi sebagai ukuran kekuatan asam atau basa.
Pengantar
Blog ini dibuat untuk mempersiapkan buku mengenai Komputasi Biomedik. Setiap entri yang ada akan dibuat label sesuai dengan kategori atau pengelompokkan yang nantinay mungkina akan menjadi bab atau subbab dalam sebuah buku
Format entri akan dibuat sebagai berikut:
[LABEL ENTRI] > Judul Artikel
Label entry tersebut adalah
[PF] = Parameter Fisikokimia
[MD] = Molecular Dynamics
[DC] = Docking
[HM]= Homology Modeling
[DB] = Database
[DD} = Drug Design
Format entri akan dibuat sebagai berikut:
[LABEL ENTRI] > Judul Artikel
Label entry tersebut adalah
[PF] = Parameter Fisikokimia
[MD] = Molecular Dynamics
[DC] = Docking
[HM]= Homology Modeling
[DB] = Database
[DD} = Drug Design
Langganan:
Postingan (Atom)